
Toleransi, Sama sekaligus Berbeda

Hikmah dari Usamah

Bakar Al-Quran, Peluang Kebebasan Beragama

Kontroversi Kerudung di Prancis: Ketika Chicaq Meniru Taliban
(Tulisan ini telah dimuat di Majalah Madina No. 10, Tahun 1, Oktober 2008)Larangan kerudung ditopang sekularisme yang dogmatis. Prancis perlu meniru multikulturalisme Amerika.
Seorang kawan membawa lelucon baru sekembalinya dari menghadiri pertemuan tahunan Asosiasi Ilmu Politik Amerika (APSA) di Boston, AS, September kemarin. Dalam pertemuan itu, ceritanya, seorang doktor baru hendak membawakan makalah bertema “Demokrasi di Prancis”. Mendengar tema itu, seorang profesor tua nyeletuk, “Memang ada demokrasi di Prancis?” Hadirin pun tertawa.
MENGUKUR KEBEBASAN BERAGAMA
(Tulisan ini telah dimuat di Majalah Madina No. 10, Tahun 1, Oktober 2008)Sejalan dengan makin kuatnya kampanye untuk mempertahankan dan memperkuat kebebasan beragama, sebagai bagian dari kebebasan sipil dan politik di dunia, para sarjana dan aktivis mulai mengembangkan cara-cara baru untuk memahami secara lebih mendetail dan mengukur secara lebih persis kebebasan beragama atau pelanggaran atasnya. Hal ini ditandai oleh makin solidnya laporan tahunan tentang kebebasan beragama di dunia yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri (Deplu) AS. Belakangan, beranjak dari kritik mereka atas laporan tahunan ini, para sarjana dan aktivis mulai mengembangkan teknik-teknik baru di dalam mengukur kebebasan beragama.
Fatimah Husein: Memotret Hubungan Muslim-Kristen di Indonesia
(Tulisan ini telah dimuat di Majalah Madina No. 9, Tahun 1, September 2008)
Jika kita sepakat bahwa kecurigaan, baik dari pihak Islam maupun Kristen, itu memang riil, ada, dan dirasakan oleh masyarakat, maka kuncinya adalah keterbukaan.
Hubungan Muslim dan Kristen di Indonesia mengalami pasang surut. Dalam sejarah kita mencatat bahwa ada masa dimana mereka hidup secara damai, dan terdapat pula periode dimana berbagai konflik mewarnai hubungan antara kedua komunitas beragama tersebut. Dalam konteks ketidakharmonisan tersebut bagaimana sebenarnya pandangan umat Islam terhadap umat Kristen dan sebaliknya?
Wawancara dengan Ketua MUI, Prof. Dr. H. Umar Shihab: “Antar Umat Beragama Harus Saling Menghargai”
(Tulisan ini telah dimuat di Majalah Madina No. 9, Tahun 1, September 2008)
Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak mentoleransi adanya perusakan tempat beribadat umat beragama lain. Menurut Ketua MUI Prof. Dr. Umar Shihab, setiap pemeluk Islam harus sadar bahwa Nabi Muhammad sendiri senantiasa mendorong kerjasama dengan umat Kristen.